Saturday, October 12, 2013

Tarigan+ium

Haloooo....

Saya, Caroline. Ini blog ketiga yang saya buat karena rindu menulis. Meski sudah 25 tahun hidup dengan menulis setiap hari, termasuk 6 tahun terakhir secara profesional, saya rindu mengarang bebas :D

Ada dua blog yang pernah saya buat. Yang satu namanya Buli-buli, dan yang satu lagi, sebuah blog bersama dengan teman-teman perempuan di asrama dulu, Cerita Rumah Pelangi. Tapi yaa, sudah lupa kapan terakhir kali di-update, bahkan dibuka. Tenggelam dalam kesibukan kerjaan, berita-berita online, dan politix yang yaa situ tahulah bikin hobi mengarang bebas terbengkalai. Jadi, berasa mulai tumpul dan galau.

Lalu kenapa ngotot kembali bikin blog baru? Buli-buli isinya pemikiran saya pribadi, agak berat, jadi terkadang butuh hibernasi panjang (baca: males-malesan) buat bikin tulisan baru. Buktinya, sampai sekarang belum juga di-update. Lalu Cerita Rumah Pelangi itu berisi macam-macam cerita bersama lima gadis. Dulu bikinnya pas kami masih gadis. Sekarang, pas saya menulis ini, 1 sudah emak-emak, 1 sudah bersuami dan lagi hamil, 1 segera bersuami, 1 lagi masih gadis.

Nah, jadi The Tariganium yang baru saya buka ini rencananya akan saya isi dengan perjalanan saya selama hamil. Iye, saya salah satu gadis Rumah Pelangi yang sudah bersuami dan sedang hamil. Dan ibu hamil ini mencoba tambah repot dengan membuat blog baru.

Yang orang batak pasti tahu deh nama blog ini diambil dari kata dasar apa. Yap, benar, Tarigan. Itu marga suami saya. Tarigan ditambah sufiks -ium, jadilah tariganium. Ini mimpi suami saya konon. Sebagai orang yang terlahir pintar, dan berharap jenius, dulu dia ingin sekali bisa menemukan unsur baru dan menambahkannya dalam tabel periodik. Setelah menikah dengannya, saya juga harus mendukungnya. Gila ya, hahaha.

Blog ini dimulai setelah Sabtu lalu, saya periksa ke dokter kandungan dan saya dinyatakan positif hamil, 6 minggu, dan syukurnya jabang bayi kami sehat-sehat. Blog ini jadi bentuk syukur saya bagi kedatangan anggota baru dalam rumah kami dan 6 bulan pernikahan kami. Hip-hip huray! Masih tergolong muda, baik umur kandungan dan pernikahan ini. Doakan kami ya.

Semoga suatu saat, jabang bayi yang di dalam perut bisa punya kenangan kisah mamanya selama mengandungnya 9 bulan, asal blogspot ga tiba-tiba tutup aja. Syukur-syukur, juga bisa jadi tempat berbagi juga untuk ibu-ibu hamil lainnya, apalagi yang baru hamil pertama kali seperti saya.

Sampai ketemu di postingan berikutnya :)